Keragaman Beberapa Sifat Fisik Tanah di Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut Desa Banyu Urip Primer 17 – 6 Selatan Delta Telang II Kabupaten Banyuasin

Oleh Deni Alfa Septiawan (Skripsi, Universitas Sriwijaya, 2012) dibimbing oleh Robiyanto H. Susanto, Ali Yasmin A. Wiralaga.

Sifat fisik tanah dan sistem tata air mempengaruhi produktivitas lahan pertanian di daerah pasang surut. Penelitian ini bertujuan mempelajari Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Jaringan Tata Air yang mendukung sistem pertanian di Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut Desa Banyu Urip Delta Telang II Primer 17 – 6 Selatan Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini dilakukan di daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut Desa Banyu Urip P17 6S Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Maret 2011 sampai September 2011. Metode yang digunakan adalah metode survai. Luas lokasi penelitian adalah 256 ha. Terdiri dari 8 petak tersier dan terdapat 9 saluran tersier yang diapit oleh saluran drainase utama (SDU) dan saluran pengairan desa (SPD). Pengambilan sampel dilakukan dengan jarak (200 m x 100 m per lokasi sampel) pada masing – masing petak tersier. Luas satu petak tersier adalah 32 ha maka didapat 16 titik pengeboran pada satu petak tersier sehingga terdapat 128 titik pengeboran dari 8 petak tersier. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan bor belgie hingga kedalaman 120 cm untuk pengamatan dilapangan. Pengambilan contoh tanah utuh untuk penentuan Bobot Isi tanah dan Ruang Pori Total di laboratorium diambil sebanyak 2 lapisan pada petak tersier 3 dan petak tersier 6. Penetapan tekstur tanah dilapangan menggunakan metode perasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tekstur tanah Blok sekunder P17 – 6S Desa Banyu Urip pada lapisan satu didominasi oleh kelas lempung yang meliputi Lempung Berpasir. Sedangkan lapisan kedua didominasi oleh Lempung Berliat. Nilai kerapatan isi pada lapisan pertama petak tersier 3 dan 6 sama-sama menunjukkan nilai lebih rendah dibandingkan lapisan kedua. Warna Tanah Pada Blok Sekunder P17 6S di dominasi oleh warna abu-abu gelap pada lapisan 1 dan abu-abu pada lapisan 2 yang menunjukkan bahwa drainase tanah terhambat. Keberadaan pirit pada Blok Sekunder P17 6S dari 128 titik pengamatan berkisar antara kedalaman 30 cm sampai ? 97 cm dengan rata-rata berada pada kedalaman 45 cm keatas, terdapat 2 titik pengamatan yang berada pada kedalaman 30 cm yaitu pada titik 97 dan 101. Dari hasil pengamatan Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Keberadaan lapisan pirit bahwa tanah pada blok sekunder P17 6S memiliki potensi yang cukup baik untuk pengembangan tanaman padi sawah dan palawija.

By | 2012-03-29T14:39:06+00:00 March 29th, 2012|Skripsi|0 Comments

About the Author:

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.