Manajemen Terpadu Usaha Tani Tanpa Limbah Sebagai Bentuk Kegiatan Csv (Creating Shared Values) Sinarmas Forestry And Partners di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan

CSV_SinarmasManajemen Terpadu Usaha Tani Tanpa Limbah Sebagai Bentuk Kegiatan Csv (Creating Shared Values) Sinarmas Forestry And Partners di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan

Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk budidaya jagung dapat mencapai tingkat provitas sebesar 10 ton/ha. Peningkatan produksi jagung nasional beberapa dekade terakhir lebih banyak disebabkan karena adanya peningkatan luas tanam. Sehingga eksistensi pertanaman jagung masih prospektif dilakukan. Badan Litbang (2007) melaporkan bahwa di Indonesia diperkiraan luas area pertanaman jagung di lahan kering yakni 79%, lahan sawah irigasi 10-15% dan sawah tadah hujan 20-30%.

Sumatera Selatan sebagai salah satu propinsi dengan agroekosistem yang beragam merupakan salah satu penyumbang produksi jagung nasional. Tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik pada lahan kering, lahan sawah, lebak, dan pasang surut dengan berbagai jenis tanah pada berbagai tipe iklim dan pada ketinggian tempat 0-2.000 m dari permukaan laut. Data statistik memperlihatkan bahwa luas panen maupun produksi jagung di Sumatera Selatan selama periode 2000-2012 sangat fluktuatif. Namun, ada kecenderuangan mengalami peningkatan produksi sejak tahun 2006. Pertumbuhan luas panen maupun produksi jagung di Sumsel berturut-turut 14,81% dan 17,75% .

Pengembangan luas panen di pulau Sumatera disamping diarahkan ke lahan kering juga dapat diarahkan ke daerah rawa pasang surut, terutama daerah dengan tipe luapan C dan D. Dimana kedua tipe luapan ini merupakan lahan kering. Daerah semacam ini potensinya cukup luas. Untuk pulau Sumatera total areal pasang surut yang telah direklamasi oleh pemerintah melalui program transmigrasi maupun oleh penduduk lokal kurang lebih 2,1 juta ha, dengan luas areal tipe luapan C dan D, tidak kurang dari 40 % atau kurang lebih 0,48 juta ha (Puslitbangtan, 1991).

Musim Tanam II (MT II) tanaman jagung di empat desa kegiatan CSV Sinarmas Forestry telah selesai dilaksanakan. Kegiatan tanam jagung dimulai dari awal bulan Mei hingga bulan Oktober 2016. Hasil panen yang didapat pada MT II jagung 2016 ini sangat memuaskan hasilnya dibandingkan dengan MT II jagung tahun 2015 lalu. Pada tahun 2016 ini hasil panen jagung yang dapat rat-rata sebanyak 7 ton/ha untuk kawasan empat desa kegiatan CSV Sinarmas Forestry Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin (Pusdatarawa, 2016) .

Tujuan dari kegiatan “Manajemen Terpadu Usahatani Tanpa Limbah sebagai Bentuk Kegiatan CSV (Creating Shared Values) Sinarmas Forestry and Partners di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin” untuk bulan Oktober 2016 adalah:

  1. Kegiatan Pelatihan dan Pemasangan Alat Biogas di Desa Telang Sari dan Desa Banyu Urip.
  2. Persiapan Tanam Padi di Empat Desa Pilot Area 112 ha.
  3. Pemantauan Pemanfaatan Bangunan Pertanian Multi Fungsi (BAPERMUSI) di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  4. Pemantauan Pemanfaatan Bangunan Pertanian Multi Fungsi (BAPERMUSI) Desa Muliasari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  5. Pemantauan Pemanfaatan Grentek Jagung.
  6. Pemantauan Program Pupuk Cair Bakteri.
  7. Pemantauan Pemanfaatan Saluran Tersier dan Pintu Air di Desa Pilot Area 112 Ha Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  8. Pemantauan Pemanfaatan Kolam Ikan di Desa Muliasari Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  9. Pertemuan-Pertemuan di Empat Desa Pilot Area 112 Ha.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Oktober 2016. Adapun tempat pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Kegiatan pelatihan dan pemasangan alat biogas di Desa Telang Sari dan Desa Banyu Urip : Minggu 30 Oktober 2016.
  2. Pemantauan dan persiapan tanam padi pilot area 112 ha dilakukan di empat Desa yaitu:
    a. Bangun Sari seluas 28 ha dengan jumlah petani yang mengikuti kegiatan yaitu 28 orang.
    b. Banyu Urip seluas 32 ha dengan jumlah petani yang mengikuti kegiatan yaitu 32 orang.
    c. Muliasari seluas 32 ha dengan jumlah petani yang mengikuti kegiatan yaitu 32 orang.
    d. Telang Sari seluas 20 ha dengan jumlah petani yang mengikuti kegiatan yaitu 20 orang.
  3. Pemantauan Pemanfaatan Bangunan Pertanian Multi Fungsi (BAPERMUSI) di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  4. Pemantauan Pemanfaatan Bangunan Pertanian Multi Fungsi (BAPERMUSI) Desa Muliasari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  5. Pemantauan Pemanfaatan Grentek Jagung.
  6. Pemantauan Program Pupuk Cair Bakteri.
  7. Pemantauan Pemanfaatan Saluran Tersier dan Pintu Air di Desa Pilot Area 112 Ha Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  8. Pemantauan Pemanfaatan Kolam Ikan di Desa Muliasari Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
  9. Pertemuan-Pertemuan di Empat Desa Pilot Area 112 Ha.

Laporan selengkapnya dapat di download disini.

By | 2018-01-25T16:42:18+00:00 January 25th, 2018|Featured|Comments Off on Manajemen Terpadu Usaha Tani Tanpa Limbah Sebagai Bentuk Kegiatan Csv (Creating Shared Values) Sinarmas Forestry And Partners di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan

About the Author: