Fluktuasi Muka Air Tanah di Petak Tersier untuk Penentuan Waktu dan Pola Tanam Daerah Rawa Pasang Surut Delta Saleh Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan

Oleh Frencus Suriman S (Skripsi, Universitas Sriwijaya, 2008) dibimbing oleh Robiyanto Hendro Susanto dan Abdul Madjid Rohim.

Laporan penelitian bertujuan untuk: 1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi muka air tanah, 2) mengetahui dan mempelajari fluktuasi muka air tanah di petak tersier, 3) dapat menganalisis pola tanam yang sesuai berdasarkan data muka air tanah, data iklim dan data pasang surut.

Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan pasang surut Delta Saleh desa Srimulyo primer 10 tersier 4 (P10-TC4) sebagai areal pewakil Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan pada bulan April sampai dengan bulan Agustus 2007.

Data fluktuasi muka air tanah harian bertujuan untuk mengetahui muka air tanah yang ada di lahan sehingga di harapkan data tersebut dapat menentukan pola tanam untuk Musim Tanam.

Konsep hidrotopografi membagi lahan menjadi empat kelas lahan berdasarkan letak ketinggian relatif terhadap besar kecilnya air pada saat pasang. Pada daerah penelitian di desa Srimulyo mempunyai tipologi lahan tipe C yaitu tidak terluapi baik pada saat pasang besar maupun saat pasang kecil, dengan kedalaman air tanah berada kurang dari 50 cm dari permukaan.

Berdasarkan fluktuasi muka air tanah (April sampai dengan Agustus 2007) terdapat variasi. Musim hujan dan musim kemarau kadang susah ditebak, ini terbukti dengan hasil perolehan data curah hujan yang didapat tidak seperti yang dibayangkan. Pada bulan April curah hujan diatas 250 mm, kondisi ini menyebabkan lahan menjadi tergenang dengan ketinggian muka air tanah 10 – 15 cm diatas permukaan tanah sehingga belum dilakukan kegiatan olah lahan.

Kondisi muka air pada bulan April dan Mei menunjukkan bahwa muka air tanah berada 5 – 30 cm di bawah permukaan tanah. Menginjak bulan Juni, tinggi muka air cenderung mengalami penurunan dengan kedalaman diatas 60 cm dibawah permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya hujan yang cukup tinggi sehingga muka air tanah tidak mengalami kenaikan.

Kondisi yang sama terjadi pada bulan Juli dan Agustus, muka air tanah sudah cenderung mengalami penurunan dengan tinggi muka air berada 60 – 90 cm dibawah permukaan tanah, walaupun pada bulan Juli dan Agustus masih disertai hujan. Kondisi ini juga disebabkan oleh pengaruh global dari penurunan muka air pasang laut.

Dari hasil pengamatan di lokasi penelitian P10-TC4 Delta Saleh ini berpotensi dilakukannya 2 kali musim tanam dengan memperhatikan data curah hujan dan data muka air tanah.

By | 2012-03-29T14:31:55+00:00 January 11th, 2010|Skripsi|0 Comments

About the Author:

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.