Hubungan Sistem Aliran pada Jaringan Tata Air dengan Kualitas Lahan dan Air dalam Mendukung Produktivitas Lahan di Daerah Rawa Pasang Surut

Oleh Edy Harsono (Mahasiswa Program Pascasarjana Doktor Ilmu Sipil Universitas Tarumanegara, 2008) dimbimbing oleh Prof. Ir. Soedodo Hardjoamidjojo, M.Sc.Ph.D., Prof. Dr. Ir. Chaidir Anwar Makarim, MSCE., Dr. Ir. Robiyanto Hendro Susanto, M.Agr.Sc., Dr. Ir. Jaya Murni Wargadalam. Dipl-HE, M.Sc., Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbaban, M.Sc.Ph.D.

Disertasi-Eddy

Lahan yang potensial di Indonesia untuk pertanian memiliki luas kurang lebih 162,40 juta ha. Sebagian dari lahan potensial ini terdiri dari daerah rawa seluas 33,4 juta ha yang terbagi atas 20,1 juta ha rawa pasang surut dan 13,3 juta ha rawa lebak.

Lahan rawa di Indonesia tersebar di berbagai pulau besar antara lain di Sumatera seluas 9,73 ha, Kalimantan seluas 11,7 juta ha, Sulawesi seluas 1,79 juta ha dan Papua seluas 10,5 juta ha.

Lahan rawa yang telah dikembangkan seluas 3,9 juta ha, yang terbagi atas 2,1 juta ha lahan yang dikembangkan oleh pihak swasta dan masyarakat dan 1,8 juta ha yang dikembangkan oleh pihak pemerintah.

Didaerah rawa yang sudah dikembangkan sebagai lahan pertanian telah diperoleh hasil produksi yang bervariasi dan berkisar antara 1 ton per ha sampai dengan 10 ton per ha. Penelitian tentang masalah rawa, perlu dilakukan agar dapat diketahui hubungan antara sistem aliran pada jaringan tata air dengan kualitas lahan dan air dalam mendukung produktivitas lahan, juga agar ditemukan faktor-faktor pendukung mana saja yang paling dominan yang paling berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas lahan.

Ada beberapa faktor pendukung peningkatan produktivitas lahan di tingkat internal maupun di tingkat eksternal. Faktor pendukung internal dari unsur makro ada 6 buah yaitu: (i) Faktor jaringan tata air termasuk sistem aliran dan operasi serta pemeliharaannya. (ii) Faktor pertanian atau budidaya tani, (iii) Faktor kelembagaan, (iv) Faktor kondisi fisik lahan, (v) Faktor sosial ekonomi dan (vi) Faktor prasarana lainnya. Faktor pendukung internal dari unsur mikro ada 3 buah yaitu: (i) Tingkat keasaman (pH), (ii) Kandungan zat besi atau pirit (Fe), (iii) Salinitas atau Electric conductivity (Ec).

Sedangkan faktor penentu eksternal adalah: (i) Kebijakan pemerintah tentang masalah pangan, (ii) Koordinasi antar institusi terkait, (iii) Sistem pemasaran, (iv) Sistem perkreditan atau perbankan, (v) Peranan swasta atau perguruan tinggi, (vi) Sistem budaya lokal atau kearifan lokal dan (vii) Bantuan dana luar negeri (loan).

Berdasarkan diskripsi teoritis diperoleh bahwa sistem aliran pada jaringan tata air berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan produktivitas lahan.

By | 2011-01-12T09:58:43+00:00 January 20th, 2010|Penelitian S3|0 Comments

About the Author:

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.