Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Pasang Surut di Kabupaten Banyuasin

Oleh: Syahrial (Thesis M.Si, Universitas Sriwijaya, 2006), dibimbing oleh Dr. Robiyanto Hendro Susanto, M.Agr.Sc. dan Prof. Dr. M. Edi Armanto.

Tesis2

Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai dengan Desember 2005 dengan tujuan untuk mengetahui sebaran perubahan dan pemanfaatan lahan rawa pasang surut; mengetahui pola tanam pada tiap-tiap blok sekunder serta keterkaitan dengan kondisi jaringan reklamasi dan hidrotopography lahan; mengetahui kondisi jaringan reklamasi rawa pasang surut; mengetahui karakterisasi sifat fisik tanah pada berbagai tipe pemanfaatan lahan.

Penelitian ini dilakukan dengan metode survai lapangan dan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh, penelitian ini dilakukan di tiga lokasi dengan tingkat perkembangan wilayah berbeda yaitu daerah maju di Delta Telang I, daerah sedang di Delta Saleh dan daerah tingkat perkembangan rendah di Air Sugihan Kiri.

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan lahan sebagai sawah paling dominan, di Delta Telang I 46,58% (30.918,00 ha), Delta Saleh 34,07% (17.518,00 ha) dan Air Sugihan Kiri 32,65% (26.373,24 ha). Terjadi penurunan dan penambahan luas pemanfaatan lahan seperti hutan mangrove, kelapa dan semak belukar.

Hutan mangrove sekunder dari hasil interpretasi Citra memperlihatkan terjadi penurunan luas di Delta Telang I dan Air Sugihan Kiri dari 3.816,00 ha, 7.548,21 ha pada tahun 1992 menjadi 2.483,00 ha, 1.949,84 ha pada tahun 2002. Hutan mangrove primer terjadi penurunan luas di Delta Telang I, Delta Saleh dan Air Sugihan Kiri dari 4.446,00 ha, 3.259,44 ha, dan 9.331,47 ha pada tahun 1992 menjadi 2.268,36 ha, 2.068,56 ha, dan 7.052,40 ha pada tahun 2002.

Kebun kelapa di Delta Telang I, Delta Saleh dan Air Sugihan Kiri terjadi penambahan dari 7.729,40 ha, 0 ha, dan 2.876,85 ha pada tahun 1992 menjadi 8.288,16 ha, 3.882,84 ha, dan 14.435,16 ha pada tahun 2002. Semak belukar di Delta Telang I, Delta Saleh dan Air Sugihan Kiri terjadi penambahan dari 4.034,00 ha, 7.889,40 ha, dan 11.398,05 ha pada tahun 1992 menjadi 7.882,58 ha, 9.345,78 ha, 16.715,25 ha pada tahun 2002.

Kondisi jaringan reklamasi sebagian besar belum berfungsi secara optimal, kecuali di Telang I Desa Telang Karya (P8-12S) dan Delta Saleh (P10-2S). Pola tanam di Delta Telang I umumnya padi-padi (IP-200), Delta Saleh sebagian padi-jagung atau kedelai (IP-150) dan Air Sugihan Kiri umumnya padi-bera (IP-100).

Kondisi fisik tanah di tiga Delta, mencerminkan tanah masih sesuai untuk lahan pertanian. Perbaikan bangunan air dan prasarana jaringan reklamasi, pelatihan dan bimbingan teknis operasi dan pemeliharaan, penguatan kelembagaan petani (Kelompok Tani), masih sangat diperlukan untuk pengembangan wilayah.

By | 2010-01-13T10:06:04+00:00 January 12th, 2010|Penelitian S2|0 Comments

About the Author:

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.