Potensi Pemanfaatan Air Hujan sebagai Sumber Air untuk Pertanian Lahan Pekarangan dan Konsumsi Rumah Tangga (Studi Kasus P-20, Air Sugihan Kiri)

Oleh Ety Goestiariny (Skripsi, Universitas Sriwijaya, 2001) dibimbing oleh Robiyanto Hendro Susanto dan Bakri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan air hujan sebagai sumber air untuk pertanian lahan pekarangan dan konsumsi rumah tangga. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April sampai dengan Agustus 2000, bertempat di desa Sumber Makmur dan Desa Sido Mulyo, Air Sugihan Kiri Kecamatan Pembantu Muara Padang Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.

Penduduk di Air Sugihan Kiri sebagian besar menggunakan air hujan sebagai sumber air bersih, karena kondisi air tanah dan air permukaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Curah hujan yang cukup tinggi diharapkan dapat memberikan suplai air berlebih yang dapat digunakan selain untuk konsumsi rumah tangga juga untuk pertanian lahan pekarangan.

Di Desa Sumber Makmur (P20-3N), pemakaian air bersih (air hujan) berkisar antara 300 – 7.470 liter/keluarga/hari, sedangkan di Desa Sido Mulyo (P20-6N) berkisar antara 64 – 2.790 liter/keluarga/hari. Bervariatifnya kebutuhan air tersebut disesuaikan dengan keadaan tampungan air dan jumlah pemakaian masing-masing penduduk. Untuk jenis tampungan Bak Biru Fiberglass (bantuan Dept. PU), dari kisaran tersebut di atas ada beberapa penduduk yang kekurangan air, ada yang cukup memadai dan ada yang berlebih, tergantung dari cara penduduk memanfaatkan air hujan seefektif dan seefisien mungkin.

Hasil perhitungan kondisi air hujan yang dapat ditampung pada saat musim kemarau, dengan luasan atap (tangkapan hujan) seluruhnya, menunjukkan adanya potensi air hujan berlebih dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian lahan pekarangan (terutama di Desa Sido Mulyo). Sedangkan di Desa Sumber Makmur karena penggunaan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari cukup tinggi, maka ada sebagian dari responden yang menunjukkan kisaran negatif (kekurangan air).

Dengan demikian, lahan pekarangan yang tadinya hanya digunakan untuk tanaman hortikultura jenis tanaman tahunan, maka dengan memanfaatkan kondisi air berlebih yang ada, lahan pekarangan dapat ditanami tanaman sayuran sebagai sumber bahan pangan selain padi.

By | 2012-03-29T14:25:14+00:00 January 19th, 2010|Skripsi|0 Comments

About the Author:

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.